Meskipun mobil ini berbentuk pick-up dan banyak digunakan sebagai mobil angkutan, Mitsubishi t120ss ternyata sudah menerapkan sistem injeksi elektronik pada mesinnya, sistem ini dikenal dengan nama Multi Point Injection.
Yang menariknya, sobat tidak akan menemukan komponen Distributor pada mobil ini. Seperti yang sudah pernah dibahas pada postingan fungsi distributor dan komponennya yang menjelaskan bahwa distributor ini merupakan salah satu komponen pada sistem pengapian yang digunakan untuk membagi listrik tegangan tinggi dari koil menuju ke busi.
Nah, komponen distributor ini tidak akan terlihat pada sistem pengapian mobil Mitsubishi t120ss keluaran terbaru yang diketahui memang sudah mengusung sistem pengapian tipe distributorless, alias sistem pengapian tanpa distributor.
Sebagai pengganti distributor, sistem pengapian mobil t120ss ini menggunakan komponen bernama Power Transistor Unit berkode Mitsubishi Power Tr unit j722t, yang terletak pada intake manifold dari mesin t120ss injection.
Perhatikan letak power transistor t120ss injeksi di mesin seperti pada gambar dibawah ini
Untuk bentuk dan penampakan power Transistor unit dengan kode j722t mitsubishi colt t120ss silahkan perhatikan pada gambar dibawah ini. Berikut penampakan dari Power Tr unit j722t mitsubishi colt t120ss.
Power Tr unit j722t mitsubishi colt t120ss ini memiliki 7 pin, berikut hubungan pin-pin tersebut
Power transistor ini akan berfungsi untuk memberikan sinyal listrik ke Ignition coil berdasarkan perintah dari Engine Control Unit . Dengan begitu, maka ignition coil bisa menghasilkan listrik tegangan tinggi dan busi bisa memercikan api di ruang bakar.
Baca juga :
Perhatikan pada skema sistem pengapian mobil mitsubishi t120ss dibawah ini
Dari skema tersebut bisa kita perhatikan bahwa Power transistor diperintah langsung oleh Engine ECU (komputer mesin) berdasarkan data-data yang diambil dari berbagai macam sensor di mobil.
Sebagai tambahan, tipe busi mobil mitsubishi t120ss injeksi yang paling umum digunakan ada dua merek yaitu dari NGK dan Denso. Berikut tipe busi mobil t120ss injeksi dari dua merek tersebut :
Adapun sensor-sensor yang kerap digunakan adalah, Air flow sensor, Barometric pressure sensor, Coolant temperatur sensor, TDC sensor, Crank Angle Sensor, dan lain-lain.
Sensor-sensor ini akan mambaca kondisi mesin dan mengubahnya menjadi bentuk data berupa sinyal listrik yang kemudian diolah oleh ECU. Setelah data input didapat, maka ECU akan menentukan mana busi yang harus mengeluarkan api melalui sinyal yang diberikan pada IB1 dan IB2 di power transistor.
Ketika ECU memberikan sinyal listrik ke IB1 atau IB2 pada power transistor, maka tegangan output akan keluar melalui Oc1 dan Oc2 menuju ignition coil. dari situ iginiton koil akan mengalirkan listrik tegangan tinggi melalui kabel busi dan kebusi, sehingga busi bisa memercikan api di ruang bakar.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Info-Otomotif
Yang menariknya, sobat tidak akan menemukan komponen Distributor pada mobil ini. Seperti yang sudah pernah dibahas pada postingan fungsi distributor dan komponennya yang menjelaskan bahwa distributor ini merupakan salah satu komponen pada sistem pengapian yang digunakan untuk membagi listrik tegangan tinggi dari koil menuju ke busi.
Nah, komponen distributor ini tidak akan terlihat pada sistem pengapian mobil Mitsubishi t120ss keluaran terbaru yang diketahui memang sudah mengusung sistem pengapian tipe distributorless, alias sistem pengapian tanpa distributor.
Sebagai pengganti distributor, sistem pengapian mobil t120ss ini menggunakan komponen bernama Power Transistor Unit berkode Mitsubishi Power Tr unit j722t, yang terletak pada intake manifold dari mesin t120ss injection.
Perhatikan letak power transistor t120ss injeksi di mesin seperti pada gambar dibawah ini
Untuk bentuk dan penampakan power Transistor unit dengan kode j722t mitsubishi colt t120ss silahkan perhatikan pada gambar dibawah ini. Berikut penampakan dari Power Tr unit j722t mitsubishi colt t120ss.
Power Tr unit j722t mitsubishi colt t120ss ini memiliki 7 pin, berikut hubungan pin-pin tersebut
- Oc1 : merupakan output pin yang akan menuju koil 2 (terhubung dengan busi nomer 2 dan 3).
- IB1 : merupakan input pin yang berasal dari ECU yang akan mengaktifkan pin OC1
- VB : merupakan pin sumber teganganbagi Power Transistor
- Tac : merupakan pin yang terhubung dengan Tachometer, digunakan untuk mengukur rpm mesin.
- GND : ground / massa
- IB2 : input pin dari ECu yang akan mengaktifkan pin OC2
- Oc2 : merupakan output pin yang akan menuju koil 1 (terhubung dengan busi nomer 1 dan 4).
Power transistor ini akan berfungsi untuk memberikan sinyal listrik ke Ignition coil berdasarkan perintah dari Engine Control Unit . Dengan begitu, maka ignition coil bisa menghasilkan listrik tegangan tinggi dan busi bisa memercikan api di ruang bakar.
Baca juga :
- Fungsi dan cara kerja busi
- Fungsi dan cara kerja ignition coil
- Mengenal sistem Eectronic Fuel Injetion
- Cara cek koil mobil injeksi paling mudah
- Cara mengukur koil dengan multitester
Skema sistem pengapian mobil mitsubishi t120ss
Perhatikan pada skema sistem pengapian mobil mitsubishi t120ss dibawah ini
Dari skema tersebut bisa kita perhatikan bahwa Power transistor diperintah langsung oleh Engine ECU (komputer mesin) berdasarkan data-data yang diambil dari berbagai macam sensor di mobil.
Sebagai tambahan, tipe busi mobil mitsubishi t120ss injeksi yang paling umum digunakan ada dua merek yaitu dari NGK dan Denso. Berikut tipe busi mobil t120ss injeksi dari dua merek tersebut :
- NGK dengan tipe busi berkode BP6ES (NGK BP6ES)
- Denso dengan tipe busi berkode W16EX-U (Denso W16EX-U)
Adapun sensor-sensor yang kerap digunakan adalah, Air flow sensor, Barometric pressure sensor, Coolant temperatur sensor, TDC sensor, Crank Angle Sensor, dan lain-lain.
Sensor-sensor ini akan mambaca kondisi mesin dan mengubahnya menjadi bentuk data berupa sinyal listrik yang kemudian diolah oleh ECU. Setelah data input didapat, maka ECU akan menentukan mana busi yang harus mengeluarkan api melalui sinyal yang diberikan pada IB1 dan IB2 di power transistor.
Ketika ECU memberikan sinyal listrik ke IB1 atau IB2 pada power transistor, maka tegangan output akan keluar melalui Oc1 dan Oc2 menuju ignition coil. dari situ iginiton koil akan mengalirkan listrik tegangan tinggi melalui kabel busi dan kebusi, sehingga busi bisa memercikan api di ruang bakar.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Info-Otomotif